Bertempat di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Banjar, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Heru Saptaji meresmikan BI Corner. BI Corner merupakan bentuk kepedulian Bank Indonesia dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat . “Dengan program BI Corner dan dengan penyediaan buku terbaru dan menarik bagi semua kalangan diharapkan dapat menumbuhkan minat baca sehingga menjadi masyarakat yang cerdas “ kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Heru Saptaji, Rabu, 14 November 2018.
BI Corner merupakan salah satu program sosial yang dimiliki Bank Indonesia diantaranya program kepedulian sosial, peningkatan kapasitas ekonomi dan peningkatan SDM yaitu dengan program BI Corner. “Selain menyediakan buku terbaru, BI Corner juga akan mengadakan kegiatan lainnya seperti bedah buku, olimpiade lomba story telling dan lain-lain “ pungkasnya.
Kami berharap program BI Corner ini dapat membantu meningkatkan minat baca serta menambah dan memerluas wawasan siswa. Selain buku biasa, juga tersedia buku elektronik yang dapat diakses di tempat tersebut,” tutur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI). Heru mengemukakan itu usai mendampingi Sekda Kota Banjar meresmikan BI Corner di di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Banjar.
Sementara itu, Sekda Kota Banjar, DR. Drs. H. Ade Setiana, M.Pd mengaku prihatin dengan mulai berkurangnya minat baca di kalangan anak sekolah. Salah satu penyebabnya, berkenaan dengan perkembangan gawai serta media sosial. “Tidak mungkin membendung perkembangan media sosial maupun gadget. Tidak hanya anak sekolah, banyak orang tua juga kecanduan piranti canggih tersebut. Untuk mengatasi keadaan tersebut, kami merencanakan membuat aturan mengenai kewajiban membaca di sekolah sebelum jam pelajaran,” tuturnya.
Beliau menyadari pada tahap awal akan menghadapi kesulitan untuk menerapkan aturan kewajiban membaca. Akan tetapi hal tersebut tetap akan dilakukan, sehingga pada gilirannya nanti siswa menyadari pentingnya membaca. Apalagi dengan membaca, tidak hanya menambah wawasan akan tetapi juga menambah ilmu. ” Memang harus dipaksa. Pertama kali memang murid akan merasa kepaksa, akan tetapi lambat laut, jika hal itu dilakukan rutin, tanpa henti, pada gilirannya siswa akan menjadi biasa. Membaca akan menjadi suatu kebutuhan”. Sekda juga mengingatkan tidak hanya siswa yang harus membatasi penggunaan gadget, akan tetapi juga berlaku bagi guru. Setidaknya guru harus memberi contoh kepada anak didiknya.